Karena muncul dalam tahun 1930 dari
dalam madzab gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (“sidangnya orang-orang
Laodikea”), maka Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh senantiasa melibatkan diri
pada tugas nubuatan (yang diramalkan di dalam Yesaya 52 : 1) mempersiapkan
sidang Laodikea, yaitu sidang yang terakhir dengan “lalang-lalang” di antara
“gandum”, bagi pemberitaan Injil terakhir ke seluruh dunia.” Matius 24 : 14.
Persekutuan ini, bersama-sama dengan madzab
gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, menganut “kepercayaan-kepercayaan dasar
tertentu, yang ciri-ciri utamanya bersama-sama dengan sebagian
petunjuk-petunjuk Alkitab yang menjadi landasannya”, pada dasarnya terinci
sebagai berikut :
1. Bahwa Alkitab
Wasiat Lama dan Wasiat Baru telah dikaruniakan oleh Ilham Allah, berisikan
suatu wahyu kehendak-Nya yang serba lengkap bagi manusia, dan merupakan
satu-satunya peraturan iman dan perbuatan yang tidak keliru. 2 Timotius 3 : 15
– 17.
2. Bahwa Keallahan
atau Trinitas itu, adalah terdiri dari Bapa Yang Kekal, yaitu seorang Mahluk
rohani yang bersifat pribadi yang maha kuasa, yang hadir dimana-mana, yang maha
tahu, yang tak terbatas dalam kepintaran dan kasih sayang; Tuhan Yesus Kristus,
Putera dari Bapa Yang Kekal itu, yang oleh-Nya segala perkara telah diciptakan
dan oleh-Nya juga penyelamatan rombongan orang-orang yang ditebus akan diselesaikan;
Roh Suci, yaitu orang pribadi yang ketiga dari Keallahan, yaitu kuasa
pembaharuan yang besar dalam pekerjaan penebusan. Matius 28 : 19.
3. Bahwa Yesus
Kristus itulah Allah yang sebenarnya, karena sifat alamiah dan ujud-Nya adalah
sama dengan Bapa Yang Kekal itu. Sambil mempertahankan sifat alamiah
keilahian-Nya Ia telah mengenakan pada diri-Nya sifat alamiah dari keluarga
manusia, Ia telah hidup di bumi sebagai manusia, memberi contoh dalam hidup-Nya
sebagai Teladan bagi kita prinsip-prinsip kebenaran, membukitkan hubungan-Nya
dengan Allah melalui berbagai mujizat-mujizat yang besar, telah mati karena
dosa-dosa kita di atas kayu palang, telah bangkit dari kematian, dan telah naik
kepada Bapa, dimana Ia hidup selama-lamanya untuk membela kita. Yohanes 1 : 1,
14; Ibrani 2 : 9 – 18; 8 : 1, 2; 4 : 14 – 16; 7 : 25.
4. Bahwa untuk
memperoleh selamat setiap orang harus menjalani kelahiran yang baru; bahwa ini
meliputi suatu perobahan hidup dan tabiat yang menyeluruh oleh kuasa ciptaan
kembali Allah melalui iman dalam Tuhan Yesus Kristus. Yohanes 3 : 16; Matius 18
: 3; Kisah Rasul-Rasul 2 : 37 – 39.
5. Bahwa baptisan
adalah suatu peraturan gereja Kristen yang akan menyusul pertobatan dan
pengampunan dosa-dosa. Oleh mematuhinya iman akan diperlihatkan dalam kematian,
penguburan, dan kebangkitan Kristus. Bahwa bentuk baptisan yang sepatutnya
ialah dengan diselamkan. Roma 6 : 1 – 16; Kisah Rasul-Rasul 16 : 30 – 33.
6. Bahwa kehendak
Allah yang berkaitan dengan perilaku moral dapat dipahami di dalam hukum dari
sepuluh perintah-Nya; bahwa sekaliannya ini merupakan peraturan-peraturan moral
yang besar, yang tidak dapat berubah, yang mengikat terhadap semua orang, pada
segala zaman. Keluaran 20 : 1 – 17.
7. Bahwa perintah
yang keempat dari hukum yang tak dapat berubah ini mewajibkan memperingati
Sabat hari yang ketujuh. Pendirian yang suci ini sekaligus merupakan suatu
peringatan akan kejadian bumi dan suatu tanda penyucian, yaitu tanda orang
percaya berhenti dari segala pekerjaan dosanya sendiri, dan masuk ia ke dalam
perhentian jiwa yang Yesus janjikan kepada orang-orang yang datang kepada-Nya.
Kejadian 2 : 1 – 3; Keluaran 20 : 8 – 11; Ibrani 4 : 1 – 10.
8. Bahwa hukum
sepuluh perintah itu menunjukkan dosa, dan sanksinya adalah kematian. Hukum itu
tidak dapat menyelamatkan pelanggar hukum dari dosanya, juga tidak dapat
memberikan kuasa untuk menghalanginya supaya tidak berbuat dosa. Dalam kasih
dan kemurahan yang tak terhingga Allah menyediakan suatu jalan oleh mana hal
ini dapat terlaksana. Ia menyediakan suatu pengganti, yaitu Kristus Yang Benar
itu untuk mati demi kepentingan manusia, dengan membuat-Nya menjadi berdosa
bagi kita, yaitu dia yangbelum pernah mengenal dosa agar kita dapat dibuat
menjadi kebenaran Allah di dalam Dia. 2 Korintus 5 : 21. Orang itu akan
dibenarkan,m bukan oleh mematuhi hukum, melainkan oleh kemurahan yang ada di
dalam Kristus Yesus. Oleh menerima Kristus, maka manusia diperdamaikan dengan
Allah, dibenarkan oleh darah-Nya untuk dosa-dosa yang sudah lalu, dan
diselamatkan dari kuasa dosa oleh Kristus yang tinggal dalam hidupnya. Dengan
demikian Injil menjadi ‘kuasa Allah bagi penyelamatan setiap orang yang
percaya’. Pengalaman ini dilaksanakan oleh Roh Suci agen Ilahi itu, yang akan
membuat orang insyaf akan dosa lalu membawa kepada Pemikul Dosa itu, yang
memasukkan orang percaya ke dalam hubungan perjanjian yang baru, dimana hukum
Allah akan tertulis di dalam hatinya, lalu melalui kuasa yang memungkinkan dari
Kristus yang ada di dalamnya, hidupnya akan dibawa ke dalam penyesuaian dengan
peraturan-peraturan Ilahi. Kehormatan dan nama baik dari perubahan yang ajaib
ini sepenuhnya menjadi milik Kristus. 1 Yohanes 3 : 4; Roma 7 : 7; Roma 3 : 20;
Epesus 2 : 8 – 10; 1 Yohanes 2 : 1, 2; Roma 5 : 8 – 10; Galatia 2 : 20; Epesus
3 : 17; Ibrani 8 : 8 – 12.
9. Bahwa ‘hanya
Allah yang memiliki sifat tiada mati (immortality)’. 1 Timotius 6 : 15. Manusia
yang fana memiliki suatu sifat alamiah yang penuh dosa dan bersifat mati. Hidup
kekal ialah karunia Allah melalui iman dalam Kristus. Roma 6 : 23. ‘Barangsiapa
memiliki Putera ia juga memiliki kehidupan’. 1 Yohanes 5 : 12. Sifat tiada mati
diberikan pada orang-orang benar pada kedatangan Kristus yang kedua kali,
apabila orang-orang mati yang benar bangkit dari kubur dan orang-orang hidup
yang benar diubahkan untuk menyambut Tuhan. Baru pada waktu itu orang-orang
yang tergolong setia ‘mengenakan sifat tiada mati’. 1 Korintus 15 : 51 – 55.
10. Bahwa
kondisi manusia dalam kematian adalah suatu keadaan tidak sadar. Bahwa semua
orang, yang baik maupun yang jahat, tetap tinggal di dalam kubur semenjak dari
kematian sampai kepada kebangkitan. Pengkhotbah 9 : 5, 6; Mazmur 146 : 3, 4;
Yohanes 5 : 28, 29.
11. Bahwa
akan ada suatu kebangkitan baik kebangkitan orang-orangnbenar maupun
kebangkitan orang-orang yang tidak benar. Kebangkitan orang-orang benar akan
terjadi pada kedatangan Kristus yang kedua kali; kebangktian orang-orang yang
tidak benar akan terjadi seribu tahun kemudian, sesudah millenium berakhir.
Yohanes 5 : 28, 29; 1 Tesalonika 4 : 13- 18; Wahyu 20 : 5 – 10.
12. Bahwa
pada akhirnya orang-orang yang tidak bertobat, termasuk Setan, pencipta dosa
itu, akan dihapuskan dengan api-api dari hari terakhir sampai menjadi tidak
ada, sehingga menjadi seolah-olah sekaliannya itu belum pernah ada, dengan
demikian menyucikan alam milik Allah ini dari dosa dan dari orang-orang
berdosa. Roma 6 : 23; Maleakhi 4 : 1 – 3; Wahyu 20 : 9, 10; Obaja 16.
13. Bahwa
tidak ada satupun masa periode nubuatan (artinya penentuan waktu nubuatan
mengenai tanggal yang tepat dari kedatangan Kristus) ada diberikan di dalam
Alkitab sampai kepada kedatangan Kristus kedua kali, terkecuali periode yang
terpanjang itu, yaitu 2300 hari dari Daniel 8 : 14, yang berakhir dalam tahun
1844, dan yang telah menghantarkan kita kepada peristiwa yang disebut penyucian
kaabah kesucian itu.
14. Bahwa
tabernakel di bumi telah merupakan contoh dari kaabah kesucian yang sebenarnya,
yaitu kaabah Allah di dalam Sorga, yang oleh Paulus dibicarakan di dalam Ibrani
8 dan seterusnya, dan yang mana Tuhan Yesus sebagai imam besar kita yang mulia,
adalah pendetanya; dan bahwa tugas keimamatan Tuhan kita itu adalah contoh
saingan dari tugas imam-imam Yahudi dari sejarah yang daahulu. Bahwa kaabah
kesucian samawi ini ialah kaabah yang
akan disucikan pada akhir dari 2300 hari tulisan Daniel 8 : 14 itu; yang
penyuciannya sebagaimana dalam contoh adalah merupakan suatu pekerjaan
pengadilan, yang dimulai dengan masuknya Kristus sebagai imam besar pada tahap
pelayanan pengadilan-Nya di dalam kaabah kesucian sorga, yang dibayangkan di
dalam pelayanan penuian kaabah kesucian di bumi pada hari grafirat. Pekerjaan
pengadilan ini di dalamkaabah kesucian sorga dimulai dalam tahun 1844.
Selesainya pengadilan itu akan mengakhiri masa kasihan bagi manusia.
15. Bahwa
Allah, dalam masa pehukuman dan sesuaidengan kesamaan amaran-Nya kepada
keluarga manusia mengenai peristiwa-peristiwa penting yang mempengaruhi nasib
mereka (Amos 3 : 6, 7), akan mengeluarkan suatu pemberitahuan umum meengenai
dekatnya kedatangan Kristus yang kedua kali; bahwa pekerjaan ini adalah
dilambangkan oleh tiga malaikat dari Wahyu 14; and bahwa pekabaran tiga rangkap
mereka itu akan memperlihatkan suatupekerjaan reformasi bagi mempersiapkan
suatu umat untuk menyambut Dia pada kedatangan-Nya.
16. Bahwa
masa penyucian kaabah kesucian itu, yang sinkron dengan masa periode
pemberitaan pekabaran dari Wahyu 14, adalah suatu masa pemeriksaan pengadilan,
pertama-tama sekali terhadap orang-orang yang sudah mati, dan kemudian terhadap
orang-orang yang masih hidup. Pemeriksaan pengadilan ini akan memutuskan
siapa-siapa dari antara bermilyar-milyar orang yang tidur dalam lebu bumi yang
akan layak memperoleh bagian dalam kebangkitan yang pertama, dan siapa-siapa
dari rombongan besar orang-orang hidupnya yang layak untuk kelak diubahkan. 1
Petrus 4 : 17, 18; Daniel 7 : 9, 10; Wahyu 14 : 6, 7; Lukas 20 : 35.
17. Bahwa
para pengikut Kristus harus merupakan orang-orang yang saleh, yang tidak
menganut peribahasa-peribahasa manusia yang tidak suci atau pun menyesuaikan
diri dnegan jalan-jalan duniawi yang tidak benar, tidak mencintai
keplesiran-keplesiran dunia yang berdosa, juga tidak menyetujui
kebodohan-kebodohannya. Bahwa orang percaya harus mengenali tubuhnya sebagai
kaabah dari Roh Suci, dan bahwa karena sebab itulah ia harus memakaikan pada
tubuhnya pakaian yang rapih, sederhana, dan terhormat. Selanjutnya, bahwa dalam
hal makan dan minum maupun dalam keseluruhan sikap pribadinya ia harus
membentuk kehidupannya sehingga menjadi pengikut Guru yang lemah lembut dan
sederhana itu. Dengan demikian orang percaya akan dituntun untuk selalu
menjauhi semua minuman yang merangsang, tembakau, dan bahan-bahan narkotik
lainnya, dan menghindari setiap kebiasaan dan perbuatan yang mengotori tubuh
maupun jiwa. 1 Korintus 3 : 16, 17; 10 : 31; 1 Timotius 2 : 9, 10; 1 Yohanes 2
: 6.
18. Bahwa
prinsip Ilahi mengenai perpuluhan-perpuluhan dan persembahan-persembahan
tatangan bagi menunjang Injil adalah diakui sebagai milik Allah sendiri dalam
kehidupan kita, dan bahwa kita adalah penatalayanan-penatalayanan yang harus
mempertanggung-jawabkan kepada-Nya semua yang telah dipercayakan-Nya ke dalam
pemilikan kita. Imamat 27 : 30; Maleakhi 3 : 8 – 12; Matius 23 : 23; 1 Korintus
9 : 9 – 14; 2 Korintus 9 : 6 – 15.
19. Bahwa
Allah telah menempatkan di dalam sidang-Nya karunia-karunia Roh Suci
sebagaimana yang dirinci di dalam 1 Korintus 12 dan Epesus 4. Bahwa
karunia-karunia ini berfungsi sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab, dan telah
diberikan bagi penyempurnaan orang-orang suci, pekerjaan kependetaan,
pembangunan tubuh Kristus. Wahyu 12 : 17; 19 : 10; 1 Korintus 1 : 5 – 7.
20. Bahwa
kedatangan Kristus yang kedua kali itu adlah ahrapan utama sidang, puncak dari
Injil dan rencana penyelamatan yang megah. Kedatangan-Nya akan bersifat nyata,
pribadi, dandapat dilihat. Banyak peristiwa-perinstiwa penting akan dikaitkan dengan
kembali-Nya itu, seperti misalnyakebangkita orang-orang mati,, kebinasaan
orang-orang jahat, penucian bumi, pahala orang-orang benar, pendirian
Kerajaan-Nya yang kekal. Kegenapan yang hampir lengkap dari berbagai
penggariasan nubuatan, khusunya nubuatan-nubuatan yang ditemukan di dalam buku
Daniel dan buku Wahyu, dengan kondisi-kondisi yang ada dalam dunia secara
fisik, sosial, industri, politik, dan agama, menunjukkan bahwa kedatangan
Kristus itu ‘sudah dekat, bahkan sudah di depan pintu.’ Saat yang tepat dari
peristiwa tu belum diberitahu. Orang-orang percaya dinasehati supaya
bersiap-siap, karena ‘pada sesuatu jam yang tak disangka-sangka, Anak Manusia
akan muncul. Lukas 21 : 25 – 27; 17 : 26 –30; Yohanes 14 : 1 – 3; Kisah
Rasul-Rasul 1 : 9 – 11; Wahyu 1 : 7; Ibrani 9 : 28; Yakobus 5 : 1- 8; Yoel 3 :
9 – 16; 2 Timotius 3 : 1 – 5; Daniel 7 : 27; Matius 24 : 36, 44.
21. Bahwa
kedatangan Kristus selama 1000 tahun millenium itu akan meliputi masa priode di
antara kebangkitan yang pertama dan kebangkitan yang kedua, selama waktu itu
umat kesucian dari segala zaman akan hidup bersama-sama dengan Juruselamat
mereka yang berbahagia di dalam Sorga. pAda akhir seribu tahun millenium itu,
Kota Suci dengan semua umat kesucian akan turun ke bumi. Orang-orang jahat yang
bangkit pada kebangkitan yang kedua akan pergi naik ke seluruh luas bumi dengan
Setan sebagai pemimpin merka untuk mengepung perkemahan umat kesucian, apabila
api akan turun dari Allah dari dalam Sorga lalu menelan merka itu. Dalam
kebakaran besar yang membinasakan Setan dan rombongan besarnya itu, bumi
sendiri pun akan diperbaharui kembali dan disucikan daripada segala pengaruh
kutuk. Demikian inilah semesta alam milik Allah akan kelak disucikaan daripada
noda pelanggaran dosa. Wahyu 20; Zakharia 14 : 1 – 4; 2 Petrus 3 : 7 – 10.
22. Bahwa
Allah hendak memperbaharui segala perkara. Bumi, yang dipulihkan kepada
keindahan aslinya, akan menjadi tempat tinggal umat kesucian Tuhan untuk
selama-lamanya. Janji kepada Abraham, bahwa melalui Kristus ia dan benihnya akan
mempusakai bumi sepanjang segala zaman kekekalan yang tak terhingga, akan
digenapi. Kerajaan dan pemerintahan dan kebesaran kerajaan itu di bawah seluruh
langit akan dikaruniakan kepada umat kesucian dari Yang Maha Tinggi, yang
kerajaannya adalah sebuah kerajaan yang kekal, dan semua pemerintahan akan
berbakti dan mematuhi Dia. Kristus, Tuhan, akan memerintah dengan penuh kuasa
dan setiap mahluk yang did alam sorga maupun di bumi dan di bawah bumi, dan
yang sedemikian ini yang berada di dala mlautan akan menganggap semua berkat
dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sebagai milik-Nya, yaitu Dia yang duduk pada
tahta itu dan bagi Anak Domba itu untuk selama-lamanya. Kejadian 13 : 14 – 17;
Roma 4 : 13; Ibrani 11 : 8 – 16; Matius 5 : 5; Yesaya 35; Wahyu 21 : 1 – 7;
Daniel 7 : 27; Wahyu 5 : 13. – Year Book of the Seventh-day Adventist
Denomination, 1940 Edition, pp. 5 – 8.
SEBAGAI
TAMBAHAN pada prinsip-prinsip imam yang mendasar ini yang dipegang bersama-sama
dengan umat Masehi Advent Hari Ketujuh, maka Persekutuan Davidian berpegang :
1. Bahwa Karunia
nubuatan di dalam gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (yang oleh perantaraannya
sidang telah dibawa keluar dalam tahun 1844 dan telah dipelihara dan dijaga
selama tujuh dekade) memberhentikan manifestasinya dalam tahun 1915 dan belum
dimanifestasikan kembali sampai tahun 1930; dan bahwa pemeberhentian ini dan
manifestasi kembali ini adalah sejajar dengan pemberhentian karunia nubuatan
dalam Wasiat Lama dan manifestasi kembalinya dalam Wasiat Baru.
2. Bahwa manifestasi
sekarang ini adalah sama waktunya dengan 430 tahun nubuatan dari Yeheskiel 4,
dan bahwa inilah “tambahan” yang dikemukakan di dalam Early Writings, p. 277.
3. Bahwa ia itu
dimanifestasikan kembali dalam pekerjaan penghabisan bagi sidang untuk
memungkinkan pemeteraian 144.000 hamba-hamba Allah itu (Testimonies, vol. 3, p.
266), dan untuk memberikan kuasa dan tekanan (Early Writings, p. 277) kepada
Pekabaran-Pekabaran Tiga Malaikat (Wahyu 14 : 6 – 11) supaya mereka yang
144.000 itu dapat dikuasakan menyelesaikan pekerjaan penghabisan bagi dunia,
dan untuk menghimpun semua saudara mereka keluar dari semua bangsa (Yesaya 66 :
19, 20; Wahyu 18 : 4).
4. Bahwa pembinasaan
lalang-lalang dari antara buah-buah pertama orang-orang hidup (Matius 13 : 30,
48, 49; Yeheskiel 9 : 6, 7) akan berhasil dengan penyucian sidang.
5. Bahwa segera
sesudah itu malaikat-malaikat akan melepaskan empat mata angin (Wahyu 7 : 1 – 3), lalu kemudian terjadi masa kesusahan
dan berdirinya Mikhail untuk melepaskan daripadanya semua orang yang nama-namanya
ada tercatat di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba (Daniel 12 : 1).
6. Bahwa kelepasan
angin-angin itu oleh malaikat-malaikat untuk bertiup ke seluruh empat penjuru
bumi (Wahyu 7 : 1) tidak akan mendahului suatu Perang Dunia melainkan akan
mendahului suatu keputusan dunia yang luas yang dipaksakan ke seluruh Babil
oleh patung binatang itu, dan bahwa pada waktu itulah tidak seorang pun dapat
membeli atau menjual terkecuali orang yang menyembah “patung itu”. Wahyu 13 :
15 – 17.
7.
Bahwa sesudah
itu, masa kesusahan Yakub (Yeremia 30 : 7) bagi mereka yang 144.000, anak-anak
lelaki Yakub itu, jelas akan berkembang menimpa perjalanan emreka pulang ke
tanah nenek moyang mereka (Yeheskiel 36 : 28; 37 : 21, 25).
8. Bahwa peristiwa
dari zaman dahulu yang penting itu akan membuat mereka yang 144.000 ini
memperoleh penggantian nama sama seperti yang diperoleh nenek moyang merka,
Yakub (Kejadian 32 : 28), dan sebagai sebuah badan mereka memperoleh suatu nama
yang baru yang akan diucapkan oleh mulut Tuhan sendiri (Yesaya 62 : 2).
9. Bahwa
peristiwa-peristiwa ini akan mencapai puncaknya pada saat berdirinya Kerajaan
itu (Daniel 2 : 44; Yesaya 2 : 1 – 4; Mikha 4 ; Yeheskiel 37), dimana mereka
yang 144.000 itu, meeka yang mengikuti Anak Domba itu “kemana saja Ia pergi”
(Wahyu 14 : 1), dan disana akan
“menyambut bala tentara orang-orang Kapir”. Yesaya 60 : 5, 11.
10. Bahwa
sesudah urutan peristiwa-peristiwa ini akan terdengar Seruan Keras dari
malaikat yang akan menerangi bumi dengan kemuliaannya (Wahyu 18 : 1), sementara
Suara yang lain itu berseru : “Keluarlah daripada perempuan itu, hai umat-Ku,
supaya jangan kamu terbabit dengan dosa-dosanya, dan supaya jangan kamu ikut
terkena bela-belanya”. Wahyu 18 : 4.
11. Bahwa
dalam menyambut panggilan ini banyak bangsa akan mengatakan : “Datanglah, dan
marilah kita naik ke gunung Tuhan itu, dan ke rumah Allah Yakub; maka Ia akan
mengajarkan kepada kita segala jalan-Nya, dan kita akan berjalan pada
lorong-lorong-Nya; karena hukum akan terbit dari Sion, dan firman Tuhan dari
Yerusalem.” Mikha 4 : 2.
12. Bahwa
Suara itu akan berhenti berteriak apabila semua umat kesucian kelak sudah
dihimpunkan keluar dari segala bangsa. Kemudian kelak “akan datang hari-hari
itu, demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku akan mendatangkan suatu kelaparan di
dalam negeri, bukan kelaparan akan roti, juga bukan kehausan akan air,
melainkan akan mendengarkan firman Tuhan. Maka merka akanmengembara dari lautan
ke lautan, dan dari utara sampai ke timur, mereka akan berlari-larian ke sana
kemari mencarikan firman Tuhan, tetapi tidak akan menemukannya.” Amos 8 : 11,
12.
13. Bahwa
kemudian akan menyusul pembubaran organisasi dunia yang luas dari patung
binatang itu (Wahyu 19 : 1 – 3), berakhirnya pemeriksaan pengadilan terhadap
orang-orang hidup (Wahyu 15 : 5 – 8), berakhirnya masa kasihan (Wahyu 22 : 11),
dan tertuangnya tujuh bela yang terakhir itu menimpa orang-orang jahat (Wahyu
16).
14. Bahwa
di bawah tujuh bela itu, pasukan-pasukan yang berbaris bagi perang Armagedon
akan memerangi bala tentara Sorga, tetapi mereka akan dihancurkan olehnya
(Testimonies, vol. 6, p. 406), dan bahwa Kristus akan muncul dalam segala
kemuliaan-Nya, membinasakan orang-orang jahat yang masih hidup, membangkitkan
orang-orang mati yang suci (1 Tesalonika 4 : 15 – 17), lalu menghantarkan
datang seribu tahun millenium itu (Wahyu 20 : 5).
15. Bahwa
untuk sedikit masa lamanya (Wahyu 20 : 3), selama seratus tahun (Yesaya 65 :
20), sesudah seribu tahun millenium itu, orang-orang jahat akan hidup kembali,
lalu kemudian akhirnya dibinasakan dengan api (Wahyu 20 : 9), sesudah itu
segala perkara akan dipulihkan, lalu rencana Allah yang mula-mula akan
diteruskan sampai kepada kegenapannya yang sempurna dalam suatu kegembiraan
samawi yang kekal dan tak terganggu (Wahyu 21 : 4).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar